KH. Abdurrahman Wahid, lebih dikenal dengan nama Gus Dur, lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Beliau adalah ulama, intelektual, dan politikus Indonesia yang menjadi Presiden Republik Indonesia keempat pada tahun 1999.
Gus Dur berasal dari keluarga ulama terkenal, sebagai putra dari KH. Wahid Hasyim, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sejak kecil, beliau telah mendapatkan pendidikan agama dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Setelah kembali ke Indonesia, Gus Dur aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan agama. Beliau menjadi pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1984, mengemban tugas sebagai Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) selama 15 tahun.
Selain itu, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh Islam yang berpemikiran terbuka, toleran, dan progresif. Beliau berjuang untuk mempromosikan pluralisme, hak asasi manusia, dan dialog antaragama. Pemikiran dan visi keislaman yang moderat membuatnya menjadi salah satu pemimpin spiritual yang dihormati di Indonesia dan di dunia.
Pada tahun 1999, Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI setelah masa Orde Baru berakhir. Di masa kepemimpinannya, beliau mendorong reformasi politik, peningkatan hak asasi manusia, dan perjuangan melawan korupsi. Namun, kepemimpinan Gus Dur diwarnai oleh konflik politik dan tekanan dari berbagai pihak, sehingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2001.
Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 di Jakarta, meninggalkan warisan sebagai tokoh pemikir, penceramah, dan pemimpin yang berperan penting dalam mengadvokasi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan toleransi di Indonesia. Beliau tetap dihormati sebagai salah satu tokoh inspiratif dalam sejarah Indonesia modern.